BODYKU YANG SUPER SANGAT SEXY DIPERKOSA MERASAKAN DENGAN NIKMAT, Hasrat-Bispak72 Lebih pada tiga tahun saya bekerja menjadi pembantu rumah tangga, majikanku ini tenar kaya serta baik apa lagi ia merupakan kades serta ditakuti oleh penduduknya, majikanku ini namanya Bapak Dimas, waktu bekerja di tempat ini saya rasakan sedap tidak nikmatnya jadi pembantu, dan insiden waktu tinggal di tempat ini saya pernah disetubuhi.
Malam itu sangatlah panas sekali saya pengen tidur saja sulit setelah itu saya bukalah jendela kamarku agar anginnya masuk ke kamarku serta saya berpindah baju dengan daster tipis saya mennyalakan kipas anginnya anyar saya dapat tertidur lelap. Yang bikin saya kebingungan di saat itu saya jadi punya mimpi dengan pengemudi pribadinya Bapak Dimas.
Namanya Pak Aris dalam mimpiku ia mendaftarngiku serta merengkuhku tiada pakain dan telanjang keseluruhan, meskipun umurnya yang telah tua tetapi tubuhnya itu yang kekar seperti orang umumnya fitnes, beliau miliki tubuh yang kekar serta berotot.
Serta yang membuatku geli ialah buah terong yang menggantung cantik di pangkal pahanya. Ih, demikian menggemaskan.Pelan-pelan beliau dekatiku serta langsung meremas remas buah dadaku yang udah terbuka bebas.
Entahlah mengapa belaian Pak Aris berasa demikian fakta, seperti tidak dalam mimpi. Juga sewaktu bibir tebalnya mulai melumat kupingku saya sempat tersentak serta pelan-pelan terlindung dari tidurku. Akan tetapi begitu terkagetnya saya waktu mengerti apa yang sesungguhnya terjadi.
Rupanya apa yang saya rasakan barusan tidak sekedar mimpi. Di depanku rupanya betul-betul ada figur Pak Aris yang memegang badanku.Pak Aris! Apa yang Bapak kerjakan? Saya menggerakkan badan Pak Aris kuat-kuat maka ia terjengkang ke belakang.
Lekas saya tutupi badanku yang rupanya pula hampir telanjang dengan selimut.Tenang, Lis! Udah lama saya menyimpan hasratku kepadamu! Kembali Pak Aris coba memeluk badanku. Tetapi kembali saya menggerakkan badannya kuat-kuat ke belakang.
Pergi! Gertakku.Atau saya bakal teriak!Silakan teriak! Buang waktu saja kamu teriak. Karena tak kan ada orang yang mendengarmu. Apa kamu lupa, Pak Dimas dan keluarga barusan sore telah pergi ke Bandung buat berlibur! Menjadi lebih baik kamu patuhi saja hasratku!Pak Aris tersenyum sinis.
Saya makin ketakutan sewaktu Pak Aris kembali dekatiku. Lekas saja saya melonjak dari tempat tidur serta coba lari menuju pintu dengan keadaan telanjang. Tapi apes! Saya kalah cepat dengan Pak Aris.
Secara sekejap, dia mencekalku dari belakang serta menjepitkan badanku menjurus dinding. Ke-2 tangannya mencekam kuat lenganku ke atas tembok, sedang ke-2 kakinya mengamankan kakiku hingga saya susah buat bergerak.
Saya berusaha untuk meronta maksimal. Akan tetapi buang waktu, tenaga Pak Aris memang jauh semakin kuat dibanding tenagaku yang cuma seorang wanita. Makin kuat saya meronta, bertambah kuat cengkaman Pak Aris di Badanku.
Tolong, Pak! Bebaskan saya! saya menangis dan mengemis terhadap Pak Aris. Akan tetapi sia-sia saja. Beliau tidak dengarkan perkataanku. Juga dengan liar Pak Aris menohokiku dengan ciuaman mautnya.
Lambat-laun tanagaku terkuras habis. Badanku jadi lemas. Saya telah tidak dapat melakukan perbuatan apapun kembali. Yang dapat saya melakukan hanya pasrah dan mengikuti peraturan mainnya Pak Aris.Perlahan genggaman Pak Aris mulai mengendor.
Tindakannya yang sebelumnya kasar mulai melunak serta berganti jadi halus. Juga saya akan masuk dalam bermainnya sewaktu secara halus Pak Aris mulai menggesek-gesekkan batan kejantanannya ke atas pahaku.
Saat itu kakiku berasa lemas dan loyo. Saya gak kuat kembali menumpang berat tubuhku sendiri, maka saya mulai terkulai. Akan tetapi dengan cepat, Pak Aris selekasnya tangkap badanku, mengusungnya lalu membawaku ke atas tempat tidur.
Sekejap terbayang di muka Pak Aris sebuah senyuman kemenangan. Selanjutnya secara lembut dia mulai melumat bibirku. Tidak tahu mengapa saya tidak mampu untuk menampiknya. Sampai ada dorongan kuat dari dalam diriku buat membalasnya lumatannya itu.
Nach, demikian donk Lis! Jika seperti ini kan lebih sedap! kata Pak Aris suka.Saya tersenyum tersipu-sipu.Bapak betul, barangkali lebih bagus saya ikuti bapak dari mula barusan. Bahkan, telah lama pula saya tidak mendapat sentuhan laki laki.
Kembali Pak Aris tersenyum suka.Trus, ngapain kamu barusan gunakan coba berontak, Lis?"Barusan saya sekedar terkejut saja. Dibalik tampilan bapak yang bersahaja, kok teganya bapak coba memerkosa saya.
Tetapi, ah biarlah! Yang pentingkan saat ini saya telah menjadi punya Bapak!Kembali Pak Aris mulai mencumbuku. Kecupannya mulai menjalar lewat leherku lalu turun ke buah dadaku. Kumis tebalnya yang kasar sapu kulit dadaku hingga memunculkan kesan khusus yang lebih membuatku terasanya terbang ke angkasa.
Kecupan serta jilatan Pak Aris lagi bergerak turun. Sementara tangan kirinya meremas-remas buah dadaku, tangan kanannya tengah repot di pangkal pahaku bikin pilinan-pilinan yang kurasa nikmat.Oh, Pak Aris! Tidak boleh siksa saya semacam ini! rengekku.Pak Aris tak mempedulikan ucapanku.
Malahan dia jadi menyibakkan rumput-rumput liar yang membatasi pintu goa darbaku.Wah, Lis! Sangat indah memiaw kamu. Berwarna merah muda dengan baunya yang merebak. Oh, benar-benar memikat.
Ibarat sekuntum mawar merah yang sedang merekah pada pagi hari. Pastilah kamu menjaganya secara bagus. Oh, Lis! Saya sukai sekali dengan memiaw yang sebagai berikut!Pelan-pelan Pak Aris menjulurkan lidahnya dan sapu permukaan klitorisku.
Berasa kasar, memanglah. Namun nikmat!Ayolah, Pak! Ouhh, saya tidak tahan kembali. Saya lagi mengemis terhadap Pak Aris. Akan tetapi ia lagi permainkan emosiku. Selanjutnya saya cari ide lain.
Saya coba menggerayangi badan kekar Pak Aris sekalian melacak buah terong yang menggantung di pangkal pahanya.Serta tidak sulit untukku buat mendapati buah terong sebesar itu. Secara halus serta manja, saya mulai mengocak tangkai kont*l Pak Aris dibarengi dengan pijatan-pijatan yang membuat beliau merem terbuka.
Perlahan-lahan saya memandu kont*lnya ke arah memiawku yang telah basah. Tetapi dengan nakal, Pak Aris cuma tempelkan dan menggesek-gesekkan ujung kepala kont*lnya di atas bibir vaginaku.
Berasa geli, memeng. Namun kesan yang saya rasakan berasa sangat nikmat. Belumlah sempat saya rasakan yang seperti berikut.Oh, Pak Aris! Ayolah.saya sudah tidak tahan kembali, cepat masukkan donk!Saya telah tidak dapat tahan diberlakukan sesuai itu.
Perlahan-lahan saya meningkatkan bokongku ke atas untuk menyongsong kejantanan Pak Aris yang telah ngaceng. Setelah itu saya tekan bokong Pak Aris ke bawah agar kont*l itu dapat masuk dengan prima.Narasi Sex Tiduri,Narasi Asusila tiduri,Cerit ngentot Tiduri,Narasi Porno tiduri,Narasi Hot Setubuhi,Setubuhi Kenikmatan
Aaarrrghhh! saya menjerit kecil waktu tangkai kont*l Pak Aris yang besar itu tembus lubang vaginaku. Mulanya berasa bawa serta perih, lantaran ukuran k*ntol Pak Aris benar-benar besar serta panjang kalau dibanding dengan punya suamiku.
Akan tetapi sesudah buah terong itu terbenam sejenak di lubang vaginaku, rasa perih itu perlahan-lahan berganti jadi rasa nikmat.Pelan-pelan Pak Aris mulai mengayunkan bokongnya naik dan turun.
Hooohh.., Pak! Ssstt, sedap Pak! saya jadi bicara tidak karuan.Marilah, Lis!Goyangkan pun pan..tatmu! Ooohhh!Saya mengikuti kata Pak Aris. Kucoba untuk ikuti irama serta beberapa gerakan nikmat yang tengah dilakukan Pak Aris.
Gesekan-gesekan lembut di antara tangkai kont*l Pak Aris dengan dinding vaginaku berasa nikmat.Ohhh, Lis! Yabegitu! Terusgoyangkan bokongmu! Uuuhh, oohh, yes!Pak Aris kelihatan demikian nikmati permainan kami.
Kusaksikan parasnya menengadah dengan mata terpejam, seakan menghayati sedotan dari vaginaku. Kadang-kadang dari bibirnya kedengar lenguhan dan desisan kepuasan.Aku juga pun nikmati sikatan-sodokan oke tangkai k*ntol Pak Aris.
Juga saya merengkuh badan kekar Pak Aris dengan kuat. Seakan tidak pengin stop dari permainan itu. Keringat mengucur cepat lewat pori-pori badan kami, maka dari itu dada area Pak Aris yang dengan bulu halus kelihatan berkilau sebab basah oleh keringat.
Saya tidak menduga, nyatanya di umurnya yang sampai 1/2 zaman itu, Pak Aris masih mempunyai stamina yang sempurna. Sampai saya kelabakan hadapi goyangan dan sikatan mautnya.
Sampai selanjutnya saya rasakan ada suatu yang berdenyut dari dalam rahimku.Ooohh, Pak! Saya, pengen ke..luar!Ssshhhtt, Arrhhhggg! Saya tidak kuat kembali meredam suatu yang mendorong keluar dalam rahimku.
Akan tetapi Pak Aris masih juga mengayunkan kont*lnya masuk keluar serta menusuk-nusuk goa darbaku. Serta sejenak setelah itu, saya pun rasakan tangkai k*ntol Pak Aris mulai nyut-nyutan di dalam vaginaku.
Hingga kemudian.Aaaoouuhhh, Lis! Nikmat bangeet!Cairan putih kental menyemburkan deras dari ujung tongkol Pak Aris. Pak Arispun lantas jatuhkan diri ke segi badanku. Napasnya terlihat tersengal serta dilihat kecapean.
Oh, Pak Aris! Bapak memang sungguh istimewa. Telah lama saya tidak merasai nikmat seperti berikut. Terima kasih ya Pak! Saya memegang badan Kekar Pak Aris.Kusandarkan kepalaku di dada sektor Pak Aris sembari mengelus-elus bulu-bulu halus yang berbaris rapi hingga sampai ke pangkal pahanya. Secara lembut juga Pak Aris membelai rambutku yang sedikit oleh keringat. Ah, rupanya digagahi itu tidak selama-lamanya tidak nikmat. Ini kali malah saya berharapnya kembali.

